Isi cerita – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait kontroversi seputar dukungan banyak partai politik kepada Bobby Nasution dalam Pilkada Sumatera Utara. Menurut Jokowi, keputusan partai-partai politik dalam mendukung calon tidak semata-mata dipengaruhi hubungan keluarga atau faktor personal seperti menjadi menantu Presiden. Dia menegaskan bahwa partai-partai politik cenderung mempertimbangkan elektabilitas calon yang mereka dukung.
Dalam pernyataannya setelah mengunjungi RSUD Bob Bazar di Lampung, Jokowi menyatakan bahwa partai-partai politik memiliki pemimpin yang cerdas, dan keputusan mereka dalam politik tidak bisa diremehkan. “Tanyakan partai-partai. Partai-partai itu pinter-pinter, biasanya yang dilihat elektabilitas,” ujarnya dengan tegas. Pernyataan ini sekaligus menepis klaim Djarot Saiful Hidayat dari PDIP yang menyatakan bahwa dukungan terhadap Bobby Nasution mungkin dipengaruhi oleh faktor hubungan keluarga dengan Presiden.
Sebelumnya, Djarot Saiful Hidayat telah mengeluarkan pernyataan di Kompleks Parlemen, Jakarta, menyoroti fakta bahwa tujuh partai politik besar mendukung Bobby dalam kontestasi Pilgub Sumut. Dia mempertanyakan apakah dukungan tersebut lebih terkait dengan popularitas Bobby sendiri atau koneksi keluarganya dengan Jokowi. “Pilkada Sumut ya, untuk mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena mas Bobby nya atau karena mertuanya? Itu pertanyaannya. Jadi pertanyaannya itu,” kata Djarot.
Dalam konteks ini, Jokowi menegaskan bahwa elektabilitas calon adalah faktor utama yang dipertimbangkan oleh partai politik dalam memberikan dukungan. Meskipun dukungan dari sejumlah besar partai politik seperti PKB, Golkar, Gerindra, NasDem, PAN, Demokrat, dan PPP. Mungkin memberikan keuntungan awal, namun Jokowi menegaskan bahwa akhirnya rakyat yang menentukan hasilnya. “Partai-partai itu pinter-pinter apalagi ketuanya,” ucapnya, menegaskan bahwa keputusan partai-partai dalam politik tidak dapat direduksi hanya menjadi faktor keluarga semata.
Dengan demikian, pernyataan Jokowi ini memberikan sudut pandang baru yang menekankan pentingnya elektabilitas dan strategi politik dari sudut pandang partai politik dalam mendukung calon di Pilkada. Selain itu, hal ini juga mencerminkan dinamika politik yang kompleks dan strategis di Indonesia. Di mana faktor-faktor personal dan kelembagaan seringkali saling berinteraksi dalam proses politik yang dinamis.