Luka di Kaki Sulit Sembuh? Bisa Jadi Tanda Diabetes
Isi cerita – Luka kecil di kaki sering dianggap sepele, tetapi bagi penderita diabetes, hal ini bisa berujung pada komplikasi serius yang dikenal dengan Diabetic Foot. Luka sekecil apa pun bisa berkembang menjadi masalah besar jika tidak segera ditangani. Diabetic Foot berpotensi menyebabkan infeksi berat hingga amputasi jika terlambat diobati.
“Baca Juga: Elden Ring Switch 2 Hadirkan 2 Kelas Baru Menarik!”
Diabetic Foot adalah komplikasi serius yang terjadi akibat diabetes melitus. Kadar gula darah tinggi dapat merusak saraf (neuropati) dan pembuluh darah, terutama di kaki. Kerusakan saraf ini menyebabkan penderita diabetes tidak merasakan luka kecil yang muncul. Jika tidak segera diobati, luka tersebut bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih berat.
Dr. Sendi Kurnia Tantinius, seorang dokter spesialis bedah, menjelaskan bahwa Diabetic Foot terjadi akibat kombinasi kerusakan saraf yang membuat kaki mati rasa, gangguan sirkulasi darah yang memperlambat penyembuhan, dan infeksi yang cepat menyebar. Selain itu, gesekan atau tekanan akibat sepatu yang tidak sesuai juga bisa memperburuk kondisi ini.
Penderita diabetes sering kali tidak menyadari tanda-tanda awal Diabetic Foot karena gejalanya muncul secara bertahap dan tanpa rasa sakit. Berikut ini beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
Kesemutan atau mati rasa pada kaki
Nyeri yang tidak biasa
Luka kecil yang tidak sembuh-sembuh
Kulit kaki menghitam atau berubah warna
Kaki bengkak atau terasa panas
Gejala-gejala ini menunjukkan adanya kerusakan saraf dan gangguan peredaran darah. Segera periksakan kaki Anda ke dokter jika merasakan gejala-gejala ini, agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Diabetic Foot berkembang dalam beberapa derajat yang menggambarkan tingkat keparahan luka dan infeksi. Semakin cepat ditangani, semakin besar kemungkinan untuk menghindari komplikasi berat. Berikut adalah tahapan-tahapan Diabetic Foot:
Derajat 0: Kaki tampak normal, namun sudah berisiko tinggi akibat diabetes.
Derajat 1-2: Luka ringan pada permukaan kulit.
Derajat 3: Luka terinfeksi, bahkan bisa sampai ke tulang (osteomyelitis).
Derajat 4-5: Kerusakan jaringan parah yang sering kali memerlukan amputasi.
Penting untuk memeriksa kaki secara rutin dan segera mencari pengobatan jika ditemukan luka.
Mencegah dan mengobati Diabetic Foot memerlukan pendekatan yang komprehensif. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
Pencegahan:
Periksa kaki setiap hari, terutama jika ada luka atau perubahan warna.
Gunakan sepatu yang nyaman dan tidak sempit untuk menghindari gesekan.
Kontrol gula darah dengan diet, olahraga, dan pengobatan yang tepat.
Rutin konsultasi dengan dokter, terutama spesialis kaki atau vaskular.
Penanganan Medis:
Debridemen luka: Membersihkan jaringan mati pada luka.
Terapi oksigen hiperbarik: Meningkatkan kadar oksigen di area yang terluka untuk mempercepat penyembuhan.
Sepatu ortopedi: Mengurangi tekanan pada area yang luka.
Tindakan vaskular: Melakukan angioplasti atau operasi bypass jika ada penyumbatan pembuluh darah.
Jangan remehkan luka kecil di kaki, terutama bagi penderita diabetes. Diabetic Foot bisa berbahaya jika tidak segera ditangani dengan benar. Semakin cepat Anda bertindak, semakin besar peluang untuk menyembuhkan tanpa komplikasi berat. Periksakan kondisi kaki Anda ke dokter jika gejala-gejala Diabetic Foot muncul, agar tindakan pengobatan yang tepat dapat segera dilakukan.
“Baca Juga: Ghea Indrawari Terkejut dan Bahagia Justin Bieber Ikuti IG-nya”