Hyundai Kona EV Raih TKDN 80%, Dukung Produksi Lokal
Isi cerita – Hyundai Kona EV kini menjadi kendaraan listrik dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tertinggi di Indonesia, mencapai 80%. Keberhasilan ini didukung oleh penggunaan baterai yang diproduksi di dalam negeri, yang membantu meningkatkan kandungan lokal kendaraan listrik tersebut.
Berdasarkan sertifikat TKDN dari Kementerian Perindustrian, seluruh varian Hyundai Kona EV kini memenuhi standar tinggi kandungan komponen dalam negeri. Ini menandakan komitmen Hyundai untuk mendukung industri otomotif nasional dan memperkuat ekosistem kendaraan listrik lokal.
“Baca Juga: Mitsubishi Xpander 2025 Meluncur dengan Desain Baru”
Penggunaan baterai produksi lokal menjadi faktor utama yang meningkatkan TKDN Hyundai Kona EV. Dengan memproduksi baterai di Indonesia, Hyundai tidak hanya mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja di sektor industri. Ini menunjukkan bagaimana perusahaan otomotif global berperan dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Selain itu, keberadaan baterai lokal juga menjadi langkah penting dalam mempercepat transisi menuju kendaraan ramah lingkungan, seiring dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik.
Pada sisi lain, perusahaan otomotif asal Korea Selatan, KG Mobility, menjalin kerja sama dengan PT Pindad untuk memproduksi kendaraan listrik nasional. Melalui kesepakatan ini, keduanya menargetkan produksi hingga 200 ribu mobil listrik di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Mobil-mobil ini akan dikembangkan dan diproduksi oleh Pindad, yang dikenal dengan perannya dalam industri pertahanan. Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik secara massal. Pindad dan KG Mobility berharap dapat memperkuat pasar mobil listrik domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Sementara itu, PT BYD Motor Indonesia tengah melakukan investigasi terhadap insiden yang melibatkan sedan listrik BYD Seal. Kendaraan milik konsumen tersebut dilaporkan mengeluarkan asap tebal saat terparkir di garasi di Palmerah, Jakarta.
Luther T. Panjaitan, Head of PR and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami konsumen. BYD menanggapi serius insiden ini dan berkomitmen untuk mengidentifikasi penyebab masalah serta memastikan bahwa kendaraan mereka memenuhi standar keselamatan yang tinggi.
“Baca Juga: Amazfit Balance 2: Smartwatch Baru dengan Fitur Upgrade”
Keterlibatan perusahaan otomotif besar dalam industri kendaraan listrik Indonesia menunjukkan komitmen mereka untuk memperkuat pasar mobil listrik dalam negeri. Hyundai dengan Kona EV, Pindad bersama KG Mobility, serta BYD yang menangani insiden Seal, menunjukkan pentingnya investasi dalam teknologi dan infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Pemerintah Indonesia terus mendorong produksi mobil listrik dalam negeri sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi karbon dan peralihan energi. Dengan perkembangan ini, Indonesia semakin menunjukkan potensi sebagai pusat produksi kendaraan listrik di Asia Tenggara.