Isi cerita – Suasana politik di Sumut semakin memanas menjelang Pilkada 2024 dengan munculnya sejumlah figur potensial dari berbagai latar belakang. Salah satu nama yang tengah mencuat adalah Bobby Nasution, Wali Kota Medan yang mendapat perhatian dari PDIP.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, baru-baru ini mengisyaratkan bahwa PDIP bisa saja mengusung Bobby Nasution sebagai calon gubernur Sumut. Pernyataan ini direspons oleh Nikson Nababan, kader PDIP yang juga mantan Bupati Tapanuli Utara, dengan menekankan bahwa PDIP adalah partai yang terbuka terhadap berbagai masukan dan keterbukaan tersebut merupakan nilai penting bagi partai.
”Baca juga: Meneguhkan Kedalaman Isu dan Tanggapan Publik Terhadap Pemecatan Ketua KPU oleh DKPP“
“Nikson Nababan melihat keterbukaan partai sebagai hal yang positif, meskipun belum ada keputusan pasti terkait siapa yang akan diusung,” kata Nikson di Sumatra Utara.
Sebelumnya, Nikson Nababan telah mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Sumut dari PDIP, bersama dengan beberapa figur lain seperti Edy Rahmayadi dan Barry Simorangkir. Meskipun demikian, menurut pengamat politik dari Universitas Sumatra Utara, Warjio, Nikson Nababan memiliki peluang yang cukup besar untuk bersaing dengan Bobby dan Edy.
Hasil survei dari Lembaga Timur Barat Research Center (TBRC) menunjukkan bahwa elektabilitas Nikson Nababan cukup tinggi. Bahkan mengungguli Bobby Nasution dalam beberapa skenario. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari partai politik akan memainkan peran krusial dalam menentukan hasil Pilkada Sumut 2024.
Menurut Warjio, untuk mempertahankan elektabilitas yang tinggi. Nikson Nababan perlu mendapatkan dukungan yang kuat dari partai politik, yang kemudian akan mempengaruhi kesuksesannya dalam pilkada.
Survei TBRC menunjukkan bahwa Nikson Nababan memiliki elektabilitas 26,8 persen dalam pertanyaan top of mind masyarakat. Mengungguli pesaingnya seperti Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi. Dalam simulasi dengan pertanyaan tertutup, Nikson juga menunjukkan kinerja yang solid dengan meraih 32,2 persen dukungan.
Meskipun demikian, keputusan akhir dari PDIP dalam menentukan calon gubernur Sumut masih menjadi tanda tanya besar. Puan Maharani mengatakan bahwa PDIP belum membuat keputusan final terkait hal ini. Tetapi memberikan indikasi bahwa Bobby Nasution bisa menjadi pilihan potensial.
Seiring dengan berbagai dinamika politik dan strategi yang berkembang, Pilkada Sumut 2024 menjadi ajang yang menarik untuk diamati. Dukungan dari partai politik, respons masyarakat terhadap kinerja calon, dan strategi kampanye akan menjadi faktor penentu dalam menentukan arah politik Sumut ke depan.
Bagi Nikson Nababan dan para kandidat lainnya, tantangan terbesar adalah membangun koalisi yang solid dan memenangkan hati pemilih. Dengan menawarkan visi dan program yang jelas untuk kemajuan Sumut.
Sebagai penutup, perjalanan menuju Pilkada Sumut 2024 akan terus menjadi sorotan utama dalam politik nasional. Dengan setiap langkah strategis yang diambil oleh calon dan partai politik memiliki dampak yang signifikan bagi masa depan Sumatra Utara.