Isi cerita – Beredarnya rumor mengenai susunan calon menteri Kabinet Prabowo-Gibran telah menggugah antusiasme serta kekhawatiran di kalangan masyarakat dan politisi. Unggahan yang pertama kali muncul di media sosial oleh akun @heraloebss pada Selasa (2/7/2024) menampilkan daftar panjang nama-nama yang disebut-sebut akan mengisi posisi kunci dalam pemerintahan periode 2024-2029. Dalam unggahan tersebut, mencakup tidak kurang dari 64 figur yang diprediksi akan memegang peran strategis. Termasuk di antaranya tokoh-tokoh yang sudah lama dikenal di panggung politik nasional seperti Airlangga Hartarto, Sandiaga Uno, dan Bahlil Lahadalia.
Pasangan Prabowo-Gibran sendiri telah dipilih untuk memimpin Indonesia dalam periode mendatang, dengan harapan besar dari pendukung dan penantangnya. Namun, respons terhadap daftar ini tidak seragam. Koalisi dan politisi seperti Grace Natalie dari PSI menegaskan bahwa belum ada kepastian resmi mengenai susunan kabinet tersebut. Grace Natalie mengatakan kepada Kompas.com bahwa publik perlu menunggu pengumuman resmi setelah pelantikan pada 20 Oktober 2024. Mengacu pada Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022.
Viva Yoga Mauladi dari PAN juga menyuarakan kehati-hatian serupa, menekankan pentingnya tidak terlalu cepat memberikan tanggapan terhadap informasi yang belum jelas kebenarannya. Meskipun begitu, spekulasi mengenai komposisi kabinet baru terus menghangat. Mencerminkan dinamika politik dan strategi di balik layar yang akan membentuk arah pemerintahan berikutnya.
”Simak juga: 3 Partai Dukung Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng, Kaesang Pangarep Bersaing Ketat”
Proses seleksi kabinet tidak hanya sekadar pengisian posisi strategis. Tetapi juga mencerminkan upaya untuk membentuk koalisi yang solid dan memenuhi harapan publik akan perubahan. Di tengah ekspektasi yang tinggi, pengumuman resmi nantinya diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai visi dan program pemerintahan yang akan dijalankan oleh kabinet Prabowo-Gibran.
Dengan demikian, walaupun nama-nama calon menteri telah tersebar luas di media sosial. Tantangan nyata bagi Prabowo-Gibran adalah bagaimana mereka akan mengelola harapan publik dan mewujudkan komitmen mereka dalam menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks di Indonesia. Publik diharapkan untuk tetap waspada terhadap informasi yang belum terverifikasi secara resmi. Sambil menantikan babak baru pemerintahan yang akan segera dimulai pada Oktober mendatang.