Isi cerita – Masalah pengangguran di kalangan Gen Z di Jakarta semakin menjadi sorotan belakangan ini. Meski banyak lulusan muda yang memiliki pendidikan tinggi, tidak sedikit dari mereka yang kesulitan mendapatkan pekerjaan. Di tengah situasi ini, aktor sekaligus politisi Rano Karno memberikan solusi dengan mengajak Gen Z masuk ke dunia digital. Ia melihat bahwa peluang di sektor digital sangat besar dan dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran di kalangan generasi muda.
Generasi Z, yang merupakan generasi lahir pada pertengahan hingga akhir tahun 1990-an dan awal 2010-an. Dihadapkan pada tantangan tersendiri dalam memasuki dunia kerja. Di Jakarta, meskipun ada banyak peluang kerja. Persaingan yang ketat dan keterampilan yang kurang sesuai dengan kebutuhan industri menjadi kendala utama bagi Gen Z. Banyak lulusan muda yang merasa bahwa apa yang mereka pelajari di bangku sekolah atau perguruan tinggi tidak sepenuhnya relevan dengan tuntutan dunia kerja saat ini. Sementara itu. Lapangan kerja di sektor formal semakin terbatas, membuat banyak dari mereka menganggur atau harus bekerja di sektor informal dengan pendapatan yang tidak tetap.
“Baca Juga : Makna Jajanan Pasar dalam Upacara Lamaran Adat Jawa “
Rano Karno melihat dunia digital sebagai sektor yang menawarkan peluang besar bagi generasi muda. Di era digital saat ini, berbagai bidang seperti e-commerce, konten kreator, desain grafis. Hingga pengembangan aplikasi menawarkan kesempatan yang luas untuk bekerja dan bahkan menciptakan usaha sendiri. Dengan modal akses internet dan keterampilan digital yang tepat. Gen Z bisa memanfaatkan peluang ini untuk bekerja secara mandiri tanpa bergantung pada pekerjaan konvensional. Selain itu. Platform-platform digital juga memungkinkan mereka untuk bekerja secara remote. Yang sangat cocok dengan gaya hidup Gen Z yang fleksibel dan dinamis.
Untuk memasuki dunia digital, Rano Karno mengajak Gen Z untuk meningkatkan keterampilan mereka melalui berbagai pelatihan dan kursus online. Banyak platform belajar online yang menyediakan kursus keterampilan digital, mulai dari coding, pemasaran digital, hingga pengelolaan media sosial. Dengan mengikuti pelatihan ini, Gen Z diharapkan dapat menyesuaikan keterampilan mereka dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Selain itu, Rano Karno juga menekankan pentingnya membangun portofolio yang kuat. Di dunia digital, pengalaman dan portofolio sering kali lebih dihargai dibandingkan dengan ijazah formal. Oleh karena itu, Gen Z disarankan untuk aktif mengerjakan proyek-proyek mandiri, mengikuti magang, atau bahkan bekerja sukarela untuk membangun portofolio yang dapat menarik perhatian perekrut.
“Simak juga: Gusti Bhre Mangkunegara, Peluang Maju di Pilkada Solo 2024 “
Untuk mendukung Gen Z dalam memasuki dunia digital, peran pemerintah dan sektor swasta sangat penting. Pemerintah dapat memfasilitasi akses ke pelatihan keterampilan digital melalui program-program pelatihan gratis atau bersubsidi. Selain itu, penyediaan infrastruktur digital seperti akses internet yang merata dan cepat juga merupakan hal penting untuk memastikan semua anak muda memiliki peluang yang sama. Di sisi lain, sektor swasta juga dapat berkontribusi dengan memberikan peluang magang dan kerja bagi lulusan baru. Banyak perusahaan digital yang membutuhkan tenaga kerja muda dengan keterampilan yang segar dan inovatif. Dengan memberikan kesempatan kepada Gen Z, perusahaan juga dapat mendapatkan tenaga kerja yang kreatif dan melek teknologi.
Jika lebih banyak Gen Z yang berhasil memasuki dunia digital, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh mereka secara individu, tetapi juga oleh ekonomi Jakarta secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya anak muda yang bekerja dan berwirausaha di sektor digital, tingkat pengangguran akan menurun dan daya beli masyarakat akan meningkat. Selain itu, dunia digital juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjadi wirausahawan. Dengan modal yang relatif kecil, mereka dapat memulai bisnis online, seperti toko daring atau jasa digital. Hal ini tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, karena semakin banyaknya pelaku usaha yang berkontribusi pada perekonomian.
Pengangguran di kalangan Gen Z di Jakarta merupakan tantangan yang perlu segera diatasi. Rano Karno melihat dunia digital sebagai jawaban atas masalah ini, dengan memberikan peluang bagi generasi muda untuk bekerja atau berwirausaha tanpa harus bergantung pada pekerjaan formal. Untuk memanfaatkan peluang di dunia digital, Gen Z perlu meningkatkan keterampilan mereka melalui pelatihan dan kursus online, serta membangun portofolio yang kuat. Dukungan dari pemerintah dan sektor swasta juga sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan langkah ini. Dengan memanfaatkan dunia digital, diharapkan Gen Z Jakarta dapat mengatasi tantangan pengangguran dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.