Vivo X Fold5 Rilis dengan Desain Ringan dan Sertifikasi IP59+
Isi cerita – Vivo secara resmi memperkenalkan Vivo X Fold5 di pasar Tiongkok sebagai smartphone lipat berbentuk buku paling ringan di dunia. Varian Titanium dari perangkat ini hanya memiliki bobot 217 gram, menjadikannya lebih ringan dari semua ponsel foldable yang ada saat ini. Selain desain tipis dan ringan, Vivo juga membekali X Fold5 dengan sertifikasi ketahanan IP59+, menjadikannya perangkat lipat pertama dengan rating ini.
Tidak hanya mengusung inovasi dari sisi fisik, Vivo X Fold5 juga menawarkan peningkatan performa, fitur produktivitas baru, serta teknologi pengisian daya tercepat di segmennya. Ponsel ini menjadi suksesor Vivo X Fold3, dan membawa berbagai peningkatan signifikan di banyak aspek.
“Baca Juga: Dying Light Update Baru dengan Fitur dan Konten Tambahan”
Vivo X Fold5 hadir dalam tiga pilihan warna: Titanium, White, dan Green Pine. Versi Titanium menjadi varian paling ringan dan tipis, dengan ketebalan 9,2 mm saat dilipat dan 4,3 mm saat dibuka. Bobotnya hanya 217 gram. Sementara dua warna lainnya sedikit lebih tebal dengan bobot 226 gram dan ketebalan 9,7 mm saat dilipat.
Vivo merancang ulang sistem engsel menggunakan material logam FS55 dan serat karbon untuk meningkatkan ketahanan. Hasilnya, engsel terasa lebih solid tanpa mengorbankan bobot. Sertifikasi IP59+ yang disematkan menandakan ketahanan terhadap semprotan air bertekanan tinggi dan debu—sebuah terobosan untuk kategori ponsel lipat.
Layar internal Vivo X Fold5 menggunakan panel LTPO AMOLED 8,03 inci dengan resolusi 2480 x 2200 piksel. Refresh rate adaptif dari 1Hz hingga 120Hz dan tingkat kecerahan puncak mencapai 4.500 nits. Ini memastikan kenyamanan visual, bahkan di bawah cahaya terang.
Layar eksternal juga mendapat peningkatan signifikan. Dengan ukuran 6,53 inci FHD+ dan teknologi LTPO AMOLED, layar ini mampu menghasilkan kecerahan hingga 5.500 nits. Kedua layar mendukung pengalaman visual yang halus, responsif, dan efisien secara daya.
Vivo menyematkan SoC Snapdragon 8 Gen 3, didukung RAM LPDDR5X hingga 16GB dan penyimpanan UFS 4.0 hingga 512GB. Walau bukan chipset paling mutakhir, performanya tetap sangat mumpuni untuk gaming dan multitasking.
Untuk fotografi, tersedia tiga kamera utama beresolusi 50MP, semuanya menggunakan optik ZEISS. Sensor utama adalah Sony IMX921 dengan OIS, didampingi oleh kamera ultra-wide dan telefoto periskop 50MP dengan zoom optik 3x. Kamera depan 20MP tersedia di layar internal dan eksternal.
Menariknya, Vivo X Fold5 membawa baterai 6.000mAh—terbesar di antara ponsel lipat lainnya. Pengisian daya dilakukan lewat fast charging 80W, wireless charging 40W, dan fitur reverse charging baik kabel maupun nirkabel.
“Baca Juga: Anji Tanggapi Gugatan Pencipta Lagu”
Salah satu fitur unggulan adalah Atomic Workbench, yang memungkinkan pengguna membuka lima aplikasi sekaligus dalam tampilan split-screen. Sistem operasi OriginOS 5 berbasis Android 15 juga mendukung integrasi dengan ekosistem Apple, termasuk drag-and-drop file dari Mac.
Vivo X Fold5 sudah tersedia di China dengan harga mulai dari 6.999 yuan (sekitar Rp15 jutaan) untuk varian 12GB/256GB. Varian tertinggi 16GB/512GB dibanderol 9.499 yuan (sekitar Rp21 jutaan). Belum ada kepastian soal perilisan global, namun perangkat ini menunjukkan ambisi besar Vivo dalam pasar ponsel lipat premium.