isicerita.com – Polda Papua saat ini tengah memburu Bripda Aske Mabel (23), pelaku pencurian empat senjata api jenis AK dan puluhan amunisi milik Polres Yalimo. Untuk mengejar pelaku, satu pleton Brimob Polda Papua telah dikerahkan guna memperkuat tim pencarian di wilayah Polres Yalimo.
Berikut sejumlah fakta terkait kejadian ini:
1. Beraksi dengan Modus Charge Handphone
Pada 9 Juni dini hari sekitar pukul 04.00 WIT, Bripda Aske Mabel, yang berpakaian preman, mendatangi Mapolres Yalimo di Elelim, Papua Pegunungan. Ia mengaku ingin mengisi daya ponselnya. Dalam keadaan mabuk, pelaku membawa ransel besar yang ternyata digunakan untuk membawa senjata api curian.
2. Mengancam Petugas Jaga
Setelah memasuki area penyimpanan senjata api, Bripda Aske mengambil empat pucuk senjata jenis AK. Tiga senjata dimasukkan ke dalam ransel, sedangkan satu lainnya ia pegang di tangan. Saat aksinya diketahui oleh petugas jaga, Bripda Aske langsung mengokang senjata. Tindakan ini membuat petugas merasa terancam dan memilih menyelamatkan diri daripada menghadapi pelaku.
3. Kejadian di Mapolres Yalimo
Insiden ini terjadi di Polres Yalimo, tepatnya di Elelim, yang merupakan wilayah Papua Pegunungan. Pelaku memanfaatkan situasi dini hari yang sepi untuk melancarkan aksinya dengan cepat.
Saat ini, Bripda Aske menjadi buronan yang dicari hidup atau mati. Polda Papua terus berupaya menangkap pelaku guna mengembalikan keamanan dan mencegah penyalahgunaan senjata api hasil curiannya.
“Baca Juga : KTM Tetap Berkomitmen Ikut MotoGP 2025”
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua, Brigjen Pol Faizal Rahmadani, menegaskan bahwa Aske Mabel kini menjadi target prioritas Satgas Penegakan Hukum Operasi Damai Cartenz. Perintah ini dikeluarkan setelah Aske bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dan diduga terlibat dalam sejumlah aksi kejahatan di wilayah tersebut.
“Kami memberikan perintah tegas untuk mengejar dan menangkap DPO Aske Mabel, baik dalam keadaan hidup maupun mati. Apalagi, kalian memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan target ini,” ujar Brigjen Faizal saat memberikan pengarahan kepada personel Satgas Tindak Operasi Damai Cartenz 2025 di Jayapura, Jumat (27/12/2024).
Menurut Faizal, tanggung jawab utama untuk melaksanakan operasi ini ada di tangan personel yang tergabung dalam Satgas Tindak. Mereka bekerja sama dengan Satgas Gakkum untuk memetakan lokasi, melacak pergerakan, dan melakukan tindakan tegas terhadap Aske Mabel di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Faizal juga mengingatkan pentingnya pendekatan strategis dalam setiap langkah operasi, mengingat medan di wilayah Papua yang penuh tantangan. Operasi ini tidak hanya bertujuan untuk menangkap DPO, tetapi juga memastikan keamanan masyarakat setempat dari ancaman KKB.
Dengan dukungan penuh dari berbagai satuan di bawah Operasi Damai Cartenz, Satgas diharapkan mampu segera menuntaskan tugas ini. Penangkapan Aske Mabel menjadi langkah penting dalam memulihkan keamanan dan stabilitas di Papua, khususnya di wilayah yang terdampak aktivitas kelompok bersenjata.